Sabtu, 20 Maret 2010

Hubungan antara persepsi dengan pengambilan keputusan individual

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan.
Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku organisasi.

Pengambilan kuputusan individual, baik ditignkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagiah besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.

Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Terdapat suatu penyimpangan antara suatu keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif.

Misalnya, seorang manager suatu divisi menilai penurunan penjualan sebesar 2% sangat tidak memuaskan, namun didivisi lain penurunan sebesar itu dianggap memuaskan oleh managernya.
Perlu diperhatikan bahwa setiap keputusan menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi.
Karena itu, data yang diterima perlu disaring, diproses, dan ditafsirkan. Misalnya, data mana yang relevan dengan pengambilan keputusan. Persepsi dari pengambil keputusan akan ikut menentukan hal tersebut, yang akan mempunyai hubungan yang besar pada hasil akhirnya.

Bagaimana seharusnya keputusan individual itu dilakukan?

Dalam aktivitas manusia baik secara individu maupun kelompok pengambilan keputusan merupakan suatu aktivitas mental yang setiap orang pasti mengalaminya.
Pada umumnya suatu keputusan perlu diambil apabila ada suatu masalah yang harus diselesaikan.

Masalah yang terjadi berkaisar dengan masalah sederhana sampai dengan masalah yang besar dan membutuhkan waktu panjang dalam penyelesaiannya.
Dalam kenyataannya, pengambilan keputusan selalu mengandung resiko baik besar maupun kecil. Tentu saja, pada umumnya, orang memilih keputusan yang mengandung resiko paling kecil. Namun demikian, bagi seseorang yang senang menghadapi tantangan (risk lover), ada juga yang mengambil keputusan walau beresiko tinggi asal kepuasan dan tujuannya tercapai.

Cara yang saat ini dilaksanakan adalah dengan meningkatkan kreativitas dalam pengambilan keputusan.

Dengan adanya kreativitas pengambil keputusan dapat memproduksi gagasan-gagasan baru yang bermanfaat. Selain itu, juga memungkinkan untuk lebih menghargai dan memahami masalah, termasuk masalah yang tidak dapat dilihat orang lain.


1. Potensial kreatif : yaitu potensi yang dimiliki kebanyakan orang, namun untuk mengeluarkannya orang harus keluar dari kebiasaan psikologis yang kebanyakan dari kita terlibat didalamnya dan belajar bagaimana berpikir tentang satu masalah dengan cara yang berlainan.


2. Model kreativitas tiga komponen : suatu badan riset menunjukkan bahwa kreativitas individual pada hakikatnya menuntut keahlian, ketrampilan berpikir kreatif, dan motivasi tugas intrinsik. Semakin tinggi tingkat dari masing-masing komponen ini, maka semakin tinggi pula kreativitas seseorang.


Langkah – langkah Dalam Pengambilan Keputusan Rasional

Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu.
Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional, yaitu : menetapkan masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mengalokasikan bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif, mengevaluasi alternatif, dan memilih alternatif terbaik.

Model pengambilan keputusan yang rasional diatas mengandung sejumlah asumsi, yaitu :
 Kejelasan masalah : pengambil keputusan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan situasi keputusan.
 Pilihan-pilihan diketahui : pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria yang relevan dan dapat mendaftarkan semua alternatif yang dilihat.
 Pilihan yang jelas : kriteria dan alternatif dapat diperingkatkan sesuai pentingnya.
 Pilihan yang konstan : kriteria keputusan konstan dan beban yang ditugaskan pada mereka stabil sepanjang waktu.
 Tidak ada batasan waktu dan biaya : sehingga informasi lengkap dapat diperoleh tentang kriteria dan alternatif.
 Pelunasan maksimum : alternatif yang dirasakan paling tinggi akan dipilih.

Kesalahan – kesalahan dalam Pengambilan Keputusan (rasionalitas yg dibatasi, bias kepercayaan diri yang berlebih, bias jangkar, bias konfirmasi, bias ketersediaan, bias respensentativ, peningkatan komitmen, kesalahan yang tidak di sengaja, kutukan pemenang, bias peninjauan kembali)

Ada dua hal yang menjadi penyebab. Pertama, kecenderungan kita untuk memutuskan apa yang akan kita lakukan sebelum mengetahui alasan mengapa kita melakukannya. Yang kedua, kecenderungan kita untuk terlibat dengan hal-hal yang kita sukai dan menjauhi hal-hal yang tidak kita sukai.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Masalah tidak teridentifikasi dengan baik
- Pertimbangan alternatif keputusan yg kurang baik
- Kurangnya pertimbangan risiko
- Keputusan terlambat diambil
- Tidak adanya evaluasi keputusan.

Penjelasan tentang teori maslow

Dalam diri manusia terdapat lima hararki kebtuhan yaitu : fisik, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualiasasi diri. Jika, setiap kebutuhan ini telah terpenuhi dan banyak memuaskan maka kebutuhan lainnya akan dominan.

Teori ini dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu:

Kebutuhan tingkat rendah adalah kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal yaitu kebuthan fisik dan keamanan.

Kebutuhan tingkat tinggi adalah kebutuhan yang dipenuhi secara internal yaitu kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.

Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek!


1. Faktor – faktor dalam diri si pengarti
• Sikap – sikap
• Motif – motif
• Minat – minat
• Pengalaman
• Harapan - harapan

2. Faktor – faktor dalam situasi
• Waktu
• Keadaan kerja
• Keadaan sosial

3. Faktor – faktor dalam diri target
• Sesuatu yang baru
• Gerakan
• Suara
• Ukuran
• Latar belakang
• Kedekatan
• Kemiripan

Jelaskan mengenai teori atribusi

Teori atribusi adalah teori mengenai penilaian seseorang terhadap orang lain. Ketika individu-individu mengamati perilaku orang lain, mereka berupaya menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh:

– Faktor internal: perilaku yg berada di bawah kendali orang itu

– Faktor eksternal: perilaku yg disebabkan oleh faktor-faktor dari luar.

Penentuan faktor tersebut tergantung pada 3 faktor, yaitu keunikan, konsensus, dan konsistensi.

Jelaskan mengenai langkah – langkah pengambilan keputusan rasional !

Menetapan masalah → menentukan masalah apa yang harus dihadapi.
Identifikasikan kriteria keputusan → mencari keputusan dalam menghadapi masalah tersebut.
Alokasi bobot pada kriteria → mengalokasikan keputusan yang ada dengan masalah yang dihadapi

Kembangkan berbagai alternatif → mengembangkan kembali keputusan yang didapat.
Evaluasi kembali alternatif tersebut → menimbang kembali hasil keputusan.
Pilihlah alternatif terbaik → mengambil keputasan yang terbaik.