Sabtu, 15 Mei 2010

Artikel Politik didalam Suatu Pekerjaan

Written by Redaksi Seruu.Com on Monday, 03 May 2010 22:46

Bandung - Ribuan Buruh perempuan menggelar aksi damai dengan berunjuk rasa didepan halaman Gedung Sate Bandung, Jalan Diponegoro, Sabtu,(01/05/2010). Unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari buruh Internasional atau May Day.

Dari berbagai elemen buruh itu tergabung kedalam organisasi diantaranya yakni PEREMPUAN MAHARDIKA, KASBI, KP-PPBI, SAREKAT ABABIL dan PEPPSI. Organisasi tersebut bergabung menjadi satu yang dinamakan FORI (Front Oposisi Rakyat Indonesia) Jawa Barat For Indonesia. "Eksistensi emansipasi perempunya keluar tetapi, pada faktanya mereka itu tidak tahu tentang sistem pendidikan itu seperti apa? politik kita itu seperti apa? Neolibe itu apa?. Hanya sebagian, segelitir perempuan yang memahami tentang Neoliberalisme, Imperialisme dan sebagainya," Kata Koordinator Aksi Diah Widiawati, perwakilan dari PEREMPUAN MAHARDIKA saat diwawancara seusai berorasi.

Diah mengatakan, perempuan masih didiskriminasikan didalam pekerjaan. Hal itu terlihat dari perlakuan atasan dan pasilitas didalam perusahaan juga masih adanya kekerasan. Adapun, dari upah kerja yang juga dibedakan dengan laki-laki.

Besaran upah yang diterima oleh kaum perempuan yaitu 1 juta perbulan, itupun ditargetkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat setiap harinya. beda halnya dengan upah laki-laki yang menerima upah 1,2 juta perbulannya. Dengan demikian, adanya pemberdaya perempuan, itu tidak optimal memberdayakannya.

"Pemerintah, seolah-olah mensetujui adanya pemberdayaan perempuan. Tetapi, disisi lain itu malah menginjak-injak kaum perempuan," katanya.
Dia menuntut kepada pemerintah, dalam hal ini Kementrian pemberdayaan perempuan, agar jeli melihat ke daerah-daerah. Diamana masih banyaknya Pendiskriminasian kekerasaan terhadap perempuan didalam pekerjaan khususnya pekerja buruh pabrik. "Kami dari Perempuan Mahardika, mengharapkan, kita bisa keluar dan bisa menyadarkan kepada perempuan-perempuan menyeluruh. Untuk memahami bahwa, hari ini kita ingin bertindak walaupun secara publik kita terbuka," tegasnya.[adi]