Sabtu, 05 Juni 2010

Budaya Organisasi APPLE

Apple, Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan Silicon Valley berbasis di Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer.

Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Apple terkenal akan perangkat keras ciptaannya, seperti iMac, Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone. Beberapa perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online.

Awal Berdirinya Apple

Steve Jobs dan Steve Wozniak sudah berteman sejak lama. Bertemu pertama kali pada tahun 1971 ketika seorang teman memperkenalkan Wozniak yang saat itu berumur 21 tahun kepada Jobs yang saat itu baru berumur 16 tahun.

Jobs berhasil membujuk Wozniak untuk membuat komputer dan menjualnya. Jobs mendekati sebuat toko komputer lokal The Byte Shop yang tertarik untuk membeli komputer tetapi hanya komputer yang sudah terpaket lengkap, pemilik toko tersebut Paul Terrell mengatakan ia siap membeli 50 unit seharga $US 500 satunya.

Komputer buatan Wozniak hanya memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya dapat menggunakan TV sebagai monitor di mana saat itu banyak komputer tidak memiliki monitor sama sekali. Monitor ini bukanlah seperti monitor modern dan hanya menampilkan teks dengan kecepatan 60 karakter per detik. Komputer ini bernama Apple I dan memiliki kode bootstrap pada ROM-nya yang membuatnya lebih mudah untuk dihidupkan.

Akhirnya dengan paksaan Paul Terrell Wozniak juga mendisain sebuah mekanisme kaset untuk membuka dan menyimpan program dengan kecepatan 1,200 bits/detik, sebuah kecepatan yang cukup tinggi pada saat itu. Walaupun komputer tersebut cukup sederhana disainnya adalah sebuah masterpiece, menggunakan jumlah komponen yang jauh lebih sedikit dengan komputer-komputer sejenisnya dan berhasil memberi reputasi kepada Wozniak sebagai seorang master designer dengan cepat.

Dibantu oleh satu orang lagi teman Ronald Wayne, bertiga mereka mulai memproduksi komputer tersebut. Dengan menggunakan berbagai cara termasuk meminjam ruangan dari teman dan keluarga, menjual bermacam harta pribadi (seperti kalkulator dan sebuah mobil VW Combi), memulung dan sedikit menipu.

Jobs berhasil mendapatkan komponen-komponen yang dibutuhkan untuk produksi sementara Wozniak dan Wayne membuat komputer-komputer tersebut. Selesai dan dikirim pada bulan Juni, mereka dibayar sesuai janji oleh Paul Terrell. Pada akhirnya, 200 unit Apple I diproduksi.

Sistem Budaya Organisasi yang dilakukan APPLE

Organisasi Apple melalui hari demi hari dengan banyak aktivitas. Banyak cara telah digunakan oleh organisasi ini untuk mencapai tujuan. Mulai dengan berjalan normal, merangkak sampai jungkir balik pun dilakukan.

Steve Jobs, pemimpin karismatik Apple Computer, menginvestasi perusahaan dengan cara menemukan pangsa pasar yang baru untuk alat music digital iPod.

Visi Jobs adalah menciptakan alat pemutar musik yang bisa Steve Jobs, pemimpin karismatikApple Computer , menginvestasi perusahaan dengan cara menemukan pangsa pasar yang baru untuk alat music digital iPod. Visi Jobs adalah menciptakan alat pemutar musik yang bisa dibawa kemana pun dan dapat Pengambil jalan tengah mencoba untuk tampil baik dalam semua dimensi strategis, tetapi karena berbagai dimensi strategis memerlukan cara pengelolaan perusahaan yang berbeda dan kadang kala tidak konsisten, perusahaan-perusahaan ini akhirnya atau dua perusahaan bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling melengkapi atau suatu produk baru, Sebagai contoh, Apple bekerja sama dengan Digital Vax untuk bersama merancang, memproduksi, dan memasarkan suatu produk baru.

Organisasi Apple menentukan target yang melampui kapasitasnya. Namun, komitmen pada organisasi membuat Apple mengerahkan seluruh daya upaya yang bersumber dari kekuatan-kekuatan unik yang dimilki para karyawannya.
Kebersamaan membuat Apple bertahan dalam ketegaran mengatasi kesulitan demi kesulitan.

Bagaimana budaya organisasi dirumuskan Apple

Apple membentuk tim budaya, melakukan assesment budaya, lalu membuat rumusan value dan slogan baru. Lalu, serangkaian poster-pamflet-spanduk-buku di susun dan sebarluaskan. Tak jarang, Apple mengundang pakar atau motivator handal untuk berbicara di depan karyawannya tentang budaya baru dan perubahan. Awalnya semua nampak senang sampai kemudian memasuki implementasi budaya baru dalam perilaku kerja dan proses bisnis, semua menjadi ragu dan terjadilah resistensi.

Adanya resistensi menunjukkan proses pembentukan budaya yang disusun tidak berdasar pada praktek-praktek keseharian dalam organisasi Apple.
Apakah bias Apple merumuskan budaya organisasi dari praktek keseharian para karyawannya, terlebih lagi kalau keadaan dan kinerja organisasi tengah menurun?


Dalam keadaan seburuk apapun, selalu ada faktor yang membuat organisasi dapat bertahan hidup. Apa yang membuat karyawan Apple tetap bertahan bekerja di perusahaannya? Apa yang membuat karyawan Apple tetap menjalankan pekerjaan? Apa yang membuat pelanggan Apple tetap setia pada perusahaannya?

Apple melakukan dialog dengan karyawannya mengenai kejadian-kejadian terbaik yang pernah dialami oleh karyawan perusahaan Apple (pada semua level). Kejadian terbaik adalah kejadian dimana tercapai keberhasilan, adanya passion-antusiasme, adanya kepercayaan diri, dan memicu lahirnya keinginan untuk mengembangkan diri.

Susun dan sosialisasikan narasi atau cerita mengenai kejadian-kejadian terbaik. Apple meminta karyawanna untuk memberikan umpan balik terhadap cerita kejadian terbaik itu.

Apple mengundang karyawannya melakukan dialog untuk mengidentifikasi faktor yang memberi kehidupan terhadap organisasi, mengimajinasikan keadaan masa depan organisasi, serta, merumuskan pernyataan value dan slogan. Undang partisipasi karyawan untuk menyusun pola perilaku dan proses bisnis di unit masing-masing yang selaras dengan budaya baru.

Apple melakukan forum dialog dan valuation untuk sharing dan apresiasi terhadap setiap keberhasilan.Dengan komitmen penuh dari , penciptaan budaya baru telah dapat dilihat dalam waktu 6 bulan sejak langkah awal dilakukan.

Hal tersebutlah yang dilakukan oleh Apple sehingga dapat mencapai kesuksesan sampai pada saat ini.

Sabtu, 15 Mei 2010

Artikel Politik didalam Suatu Pekerjaan

Written by Redaksi Seruu.Com on Monday, 03 May 2010 22:46

Bandung - Ribuan Buruh perempuan menggelar aksi damai dengan berunjuk rasa didepan halaman Gedung Sate Bandung, Jalan Diponegoro, Sabtu,(01/05/2010). Unjuk rasa tersebut untuk memperingati hari buruh Internasional atau May Day.

Dari berbagai elemen buruh itu tergabung kedalam organisasi diantaranya yakni PEREMPUAN MAHARDIKA, KASBI, KP-PPBI, SAREKAT ABABIL dan PEPPSI. Organisasi tersebut bergabung menjadi satu yang dinamakan FORI (Front Oposisi Rakyat Indonesia) Jawa Barat For Indonesia. "Eksistensi emansipasi perempunya keluar tetapi, pada faktanya mereka itu tidak tahu tentang sistem pendidikan itu seperti apa? politik kita itu seperti apa? Neolibe itu apa?. Hanya sebagian, segelitir perempuan yang memahami tentang Neoliberalisme, Imperialisme dan sebagainya," Kata Koordinator Aksi Diah Widiawati, perwakilan dari PEREMPUAN MAHARDIKA saat diwawancara seusai berorasi.

Diah mengatakan, perempuan masih didiskriminasikan didalam pekerjaan. Hal itu terlihat dari perlakuan atasan dan pasilitas didalam perusahaan juga masih adanya kekerasan. Adapun, dari upah kerja yang juga dibedakan dengan laki-laki.

Besaran upah yang diterima oleh kaum perempuan yaitu 1 juta perbulan, itupun ditargetkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat setiap harinya. beda halnya dengan upah laki-laki yang menerima upah 1,2 juta perbulannya. Dengan demikian, adanya pemberdaya perempuan, itu tidak optimal memberdayakannya.

"Pemerintah, seolah-olah mensetujui adanya pemberdayaan perempuan. Tetapi, disisi lain itu malah menginjak-injak kaum perempuan," katanya.
Dia menuntut kepada pemerintah, dalam hal ini Kementrian pemberdayaan perempuan, agar jeli melihat ke daerah-daerah. Diamana masih banyaknya Pendiskriminasian kekerasaan terhadap perempuan didalam pekerjaan khususnya pekerja buruh pabrik. "Kami dari Perempuan Mahardika, mengharapkan, kita bisa keluar dan bisa menyadarkan kepada perempuan-perempuan menyeluruh. Untuk memahami bahwa, hari ini kita ingin bertindak walaupun secara publik kita terbuka," tegasnya.[adi]

Jumat, 30 April 2010

KEPEMIMPINAN

Kemampuan mendorong/ mempengaruhi suatu kelompok/ anggota group dalam upaya pencapaian/ mewujudkan tujuan organisasi

Beberapa teori yang berkaitan dengan kepemimpinan yaitu:

Charismatic Leadership ( kepemimpinanan karismatik)

Rasa hormat pengikut timbul dari hasil pengamatan atas perilaku (yang mencerminkan pengorbanan atau menunjukkan adanya kemampuan lebih) pemimpinnya.

Peneliti pertama yang membahas kepemimpinan karismatik dalam kaitannya PO adalah Robert House. Menurut teori kepemimpinan karismatik (charismatic leadership theory) House, para pengikut memandang sebagai sikap heroik atau kepemimpinan yang luar biasa saat mengamati perilaku tertentu. Sudah ada beberapa studi yang berusaha mengidentifikasikan karakteristik – karakteristik dari pemimpin yang karismatik.

Salah satu telah literatur yang paling bagus menunjukkan adanya empat karakteristik yaitu :
 Memiliki visi serta dapat menjelaskan secara jelas dan lugas
 Rela berkorban atau menanggung resiko secara pribadi
 Mampu (secara realistis) melihat hambatan-hambatan dan mendapatkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan/ perbaikan.
 Terbuka terhadap pendapat lain dan cepat tanggap atas kebutuhan pengikutnya.
 Berperilaku melawan arus (unconventional).

Contoh sikap :

• Pemimpin karismatik akan mempengaruhi para pengikutnya.

Contoh :
Perusahaan Apple saat memperjuangkan iPod Steve Jobs mengatakan “ini sama dengan yang pernah dilakukan oleh Apple”. Penciptaan iPos mencapai tujuan Apple untuk menawarkan teknologi terdepan dan mudah digunakan.

• Kepemimpinan karismatik yang efektif bergantung pada situasi.

Contoh : Orang – orang yang bekerja untuk pemimpin yang karismatik termotivasi untuk bekerja dan berusaha lebih keras serta karena menyukai dan menghargai pemimpin tersebut.


• Sisi gelap kepemimpinan karismatik

Contoh sikap : Tidak semua pemimpin karismatik selalu bekerja dengan kepentingan organisasi, banyak daripemimpin ini menggunakan kekuasaan mereka untuk membangun perusahaan sesuai dengan citra mereka sendiri.


Transformational Leadership ( kepemimpinan transformasional )

Pola kepemimpinan yang memberikan perhatian secara individual dan setara kepada seluruh pengikutnya, dalam bentuk: inspirasi, peningkatan kemampuan intelektual dan pengembangan wawasan dengan tujuan untuk mendapat-kan ‘extra efforts’ .

Meningkatkan kebutuhan anggota ke arah:
1. Self-directing: visi pribadi, aspirasi ke masa depan.
2. Self-reinforcing: menghargai prestasi sendiri, melakukan studi banding dengan orang lain untuk pengembangan diri.
3. Self-actualizing: menggunakan potensi pribadi secara maksimal ke arah keunggulan, berani hadapi tantangan.
4. Self-regulating: proaktif, disiplin pribadi.
5. Self-controlling: pegendalian diri yg matang.

Contoh sikap :
Bagaimana kepemimpinan transformasional bekerja.

Contoh : Kolonel Angkatan bersenjata Leonard Wong menemukan bahwa dalam perang Irak para tentara didorong untuk “memiliki pemikiran yang reaktif dibandingkan proaktif,ketaatan dan bukan kreativitas, dan kesetian bukan keberanian”. Melihat hal ini kolonel kemudian berusaha mendorong untuk prajurit junior untuk menjadi kreatif dan lebih mengambil banyak resiko.

Sabtu, 20 Maret 2010

Hubungan antara persepsi dengan pengambilan keputusan individual

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan.
Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku organisasi.

Pengambilan kuputusan individual, baik ditignkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagiah besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.

Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Terdapat suatu penyimpangan antara suatu keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif.

Misalnya, seorang manager suatu divisi menilai penurunan penjualan sebesar 2% sangat tidak memuaskan, namun didivisi lain penurunan sebesar itu dianggap memuaskan oleh managernya.
Perlu diperhatikan bahwa setiap keputusan menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi.
Karena itu, data yang diterima perlu disaring, diproses, dan ditafsirkan. Misalnya, data mana yang relevan dengan pengambilan keputusan. Persepsi dari pengambil keputusan akan ikut menentukan hal tersebut, yang akan mempunyai hubungan yang besar pada hasil akhirnya.

Bagaimana seharusnya keputusan individual itu dilakukan?

Dalam aktivitas manusia baik secara individu maupun kelompok pengambilan keputusan merupakan suatu aktivitas mental yang setiap orang pasti mengalaminya.
Pada umumnya suatu keputusan perlu diambil apabila ada suatu masalah yang harus diselesaikan.

Masalah yang terjadi berkaisar dengan masalah sederhana sampai dengan masalah yang besar dan membutuhkan waktu panjang dalam penyelesaiannya.
Dalam kenyataannya, pengambilan keputusan selalu mengandung resiko baik besar maupun kecil. Tentu saja, pada umumnya, orang memilih keputusan yang mengandung resiko paling kecil. Namun demikian, bagi seseorang yang senang menghadapi tantangan (risk lover), ada juga yang mengambil keputusan walau beresiko tinggi asal kepuasan dan tujuannya tercapai.

Cara yang saat ini dilaksanakan adalah dengan meningkatkan kreativitas dalam pengambilan keputusan.

Dengan adanya kreativitas pengambil keputusan dapat memproduksi gagasan-gagasan baru yang bermanfaat. Selain itu, juga memungkinkan untuk lebih menghargai dan memahami masalah, termasuk masalah yang tidak dapat dilihat orang lain.


1. Potensial kreatif : yaitu potensi yang dimiliki kebanyakan orang, namun untuk mengeluarkannya orang harus keluar dari kebiasaan psikologis yang kebanyakan dari kita terlibat didalamnya dan belajar bagaimana berpikir tentang satu masalah dengan cara yang berlainan.


2. Model kreativitas tiga komponen : suatu badan riset menunjukkan bahwa kreativitas individual pada hakikatnya menuntut keahlian, ketrampilan berpikir kreatif, dan motivasi tugas intrinsik. Semakin tinggi tingkat dari masing-masing komponen ini, maka semakin tinggi pula kreativitas seseorang.


Langkah – langkah Dalam Pengambilan Keputusan Rasional

Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu.
Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional, yaitu : menetapkan masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mengalokasikan bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif, mengevaluasi alternatif, dan memilih alternatif terbaik.

Model pengambilan keputusan yang rasional diatas mengandung sejumlah asumsi, yaitu :
 Kejelasan masalah : pengambil keputusan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan situasi keputusan.
 Pilihan-pilihan diketahui : pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria yang relevan dan dapat mendaftarkan semua alternatif yang dilihat.
 Pilihan yang jelas : kriteria dan alternatif dapat diperingkatkan sesuai pentingnya.
 Pilihan yang konstan : kriteria keputusan konstan dan beban yang ditugaskan pada mereka stabil sepanjang waktu.
 Tidak ada batasan waktu dan biaya : sehingga informasi lengkap dapat diperoleh tentang kriteria dan alternatif.
 Pelunasan maksimum : alternatif yang dirasakan paling tinggi akan dipilih.

Kesalahan – kesalahan dalam Pengambilan Keputusan (rasionalitas yg dibatasi, bias kepercayaan diri yang berlebih, bias jangkar, bias konfirmasi, bias ketersediaan, bias respensentativ, peningkatan komitmen, kesalahan yang tidak di sengaja, kutukan pemenang, bias peninjauan kembali)

Ada dua hal yang menjadi penyebab. Pertama, kecenderungan kita untuk memutuskan apa yang akan kita lakukan sebelum mengetahui alasan mengapa kita melakukannya. Yang kedua, kecenderungan kita untuk terlibat dengan hal-hal yang kita sukai dan menjauhi hal-hal yang tidak kita sukai.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Masalah tidak teridentifikasi dengan baik
- Pertimbangan alternatif keputusan yg kurang baik
- Kurangnya pertimbangan risiko
- Keputusan terlambat diambil
- Tidak adanya evaluasi keputusan.

Penjelasan tentang teori maslow

Dalam diri manusia terdapat lima hararki kebtuhan yaitu : fisik, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualiasasi diri. Jika, setiap kebutuhan ini telah terpenuhi dan banyak memuaskan maka kebutuhan lainnya akan dominan.

Teori ini dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu:

Kebutuhan tingkat rendah adalah kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal yaitu kebuthan fisik dan keamanan.

Kebutuhan tingkat tinggi adalah kebutuhan yang dipenuhi secara internal yaitu kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.

Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek!


1. Faktor – faktor dalam diri si pengarti
• Sikap – sikap
• Motif – motif
• Minat – minat
• Pengalaman
• Harapan - harapan

2. Faktor – faktor dalam situasi
• Waktu
• Keadaan kerja
• Keadaan sosial

3. Faktor – faktor dalam diri target
• Sesuatu yang baru
• Gerakan
• Suara
• Ukuran
• Latar belakang
• Kedekatan
• Kemiripan

Jelaskan mengenai teori atribusi

Teori atribusi adalah teori mengenai penilaian seseorang terhadap orang lain. Ketika individu-individu mengamati perilaku orang lain, mereka berupaya menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh:

– Faktor internal: perilaku yg berada di bawah kendali orang itu

– Faktor eksternal: perilaku yg disebabkan oleh faktor-faktor dari luar.

Penentuan faktor tersebut tergantung pada 3 faktor, yaitu keunikan, konsensus, dan konsistensi.

Jelaskan mengenai langkah – langkah pengambilan keputusan rasional !

Menetapan masalah → menentukan masalah apa yang harus dihadapi.
Identifikasikan kriteria keputusan → mencari keputusan dalam menghadapi masalah tersebut.
Alokasi bobot pada kriteria → mengalokasikan keputusan yang ada dengan masalah yang dihadapi

Kembangkan berbagai alternatif → mengembangkan kembali keputusan yang didapat.
Evaluasi kembali alternatif tersebut → menimbang kembali hasil keputusan.
Pilihlah alternatif terbaik → mengambil keputasan yang terbaik.